"Sungguh indah kehidupan seorang muslim. Jika dia mendapatkan nikmat maka akan BERSYUKUR, jika mendapatkan ujian maka akan BERSABAR"

Tampilkan postingan dengan label Sistem Digital. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sistem Digital. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Mei 2010

MULTIPLEKSER & DEMULTIPLKSER


Pernahkah anda mendengar multiplekser? Dimana? Secara sederhana MULTIPLEXER (MUX) dikatakan sebagai DATA SELECTOR / pemilih data, mana yang akan dilewatkan dan mana yang akan ditahan. MUX juga dapat dikatakan sebagai sebuah devais digital yang memiliki fungsi memilih salah satu dari sejumlah saluran input untuk ditransmisikan ke satu output. Prinsipnya sama seperti saklar pemilih, dari 2n buah input dipilih melalui n buah jalur pemilih (DATA SELECT), jalur mana yang akan disalurkan ke output. Hal ini dapat digambarkan seperti pada gambar dibawah
 Gambar Ilustrasi Multiplexer
MUX juga dilengkapi dengan ENABLE yang berfungsi untuk mengaktifkan devais. 
   
DEMULTIPLEXER
DEMULTIPLEXER (DMUX) bekerja berkebalikan dengan MULTIPLKSER. Jika Mux dikatakan sebagai data selector, maka demultiplekser dapat dikatakan sebagai DATA DISTRIBUTOR. DMUX juga dapat didefinisikan sebagai sebuah devais yang memiliki satu saluran input data, n saluran pemilih data, dan 2n saluran output yang dapat mengirim dari satu sumber input ke satu dari beberapa tujuan.
Sebuah DECODER dapat digunakan sebagai DEMUX. Yang perlu diperhatikan apabila ingin menggunakan DECODER sebagai DEMUX adalah dengan menggunakan salah satu input (ENABLE) sebagai saluran DATA input. Sedangkan input-input yang lain berfungsi sebagai saluran DATA SELECT. Perubahan ini diilustrasikan pada Gambar dibawah. 

Minggu, 21 Maret 2010

Rangakaian Adder dan Substractor

Ada dua macam operasi aritmetika dasar, yaitu penjumlahan dan pengurangan. Secara digital kedua macam operasi tersebut dapat dengan mudah diwujudkan. Adder, atau rangkaian penjumlah, berfungsi menjumlahkan dua buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Subtraktor, atau rangkaian pengurang, yang berfungsi mengurangkan dua buah bilangan biner.

ADDER
ada dua macam adder, yakni half adder dan full adder.

1. HALF ADDER

Half Adder menjumlahkan dua buah bit input, dan menghasilkan nilai jumlahan (sum) dan nilai lebihnya (carry-out). Half Adder diletakkan sebagai penjumlah dari bit-bit terendah (Least Significant Bit). Blok Diagram dari rangkaian Half Adder lebih jauh dapat di download pada link yang ada pada judul .

2. FULL ADDER

Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full Adder sebagai penjumlah pada bit-bit selain yang terendah. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry-Out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit kelebihannya (carry-out). Blok Diagram dari rangkaian full Adder lebih jauh dapat di download pada link yang ada pada judul .

SUBTRACTOR
Sepertinya hal nya adder, juga ada dua macam substractor.

1. HALF SUBTRACTOR

Sebuah rangkaian Subtractor terdiri dari Half Subtractor dan Full Subtractor. Half Subtractor mengurangkan dua buah bit input, dan menghasilkan nilai hasil pengurangan (Remain) dan nilai yang dipinjam (Borrow-out). Half Subtractor diletakkan sebagai pengurang dari bit-bit terendah (Least Significant Bit).
Blok Diagram dari rangkaian Half substractor lebih jauh dapat di download pada link yang ada pada judul .

4. FULL SUBTRACTOR

Sebuah Full Subtractor mengurangkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dikurangkan. Full Subtractor mengurangkan dua bit input dan nilai Borrow-Out dari pengurangan bit sebelumnya Output dari Full Subtractor adalah hasil pengurangan (Remain) dan bit pinjamannya (borrow-out). Blok Diagram dari rangkaian Full substractor lebih jauh dapat di download pada link yang ada pada judul .

Representasi Positif dan Negatif Bilangan Biner

Komputer atau mesin digital akan bekerja menggunakan sistem biner. Oleh karena itu pemahaman bilangan biner adalah sesuatu yang sangat penting dalam memahami sistem digital.

Sebagaimana bilangan pada umumnya, di dalam sistem biner juga mengenal bilangan negatif maupun posistif. Bagaimanakah hal ini dilakukan di dalam sistem biner?? Ada beberapa cara, antara lain:

1. Label tanda konvensional : + dan –
Contoh : +4 dan -4

2. Menggunakan posisi digit sebelah kiri (MSB) sebagai sign digit (0 untuk
positif dan 1 untuk negatif).
Contoh : Sign-Magnitude +9 dalam 8 bit = 00001001
Sign-Magnitude –4 dalam 4 bit = 1100
Magnitude dari bilangan positif dan negatif sama hanya berbeda pada sign
digitnya/MSB.

3. Representasi Komplemen-1
Angka nol diubah menjadi satu dan satu menjadi nol.
Contoh : Dalam 8 bit +12 = 00001100, -12 = 11110011

4. Representasi Komplemen-2
Dengan representasi komplemen-1 ditambah 1.
Contoh : Dalam 8 bit -12 = 11111011 (Komplemen-1) + 1 = 11111100 (Komplemen-2)


PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN dengan Komplemen-2

Bilangan 6 bit :
+14 = 001110 , -14 = 110010
+12 = 001100 , -12 = 110100


(+14) 001110
(+12) 001100
_______________ +
(+26) 011010



(-14) 110010
(+12) 110100
_____________________+
(- 2) 1100110 (carry diabaikan)


(+14) 001110
(-12) 110100
______________ +
(+ 2)1000010


(-14) 110010
(+12) 001100
______________________ +
(- 2) 111110

Minggu, 28 Februari 2010

Sistem Bilangan

Introduction

Digital adalah suatu cara untuk merepresentasikan suatu besaran dengan symbol. Berbagai macam symbol dapat digunakan. Salah satu jenis symbol yang berkembang pesat adalah “bilangan”.

Bicara tentang bilangan, dikenal beberapa macam bilangan, antara lain: bilangan biner, bilangan octal, decimal, heksa decimal, dan beberapa jenis lainya. Tentu masing-masin bilangan ini ada kelebihan dan kekuranganya dan digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Sistem bilanan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah system biilangan desimal, yaitu sisitem bilangan yang menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran.Sistem ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan.

Hal ini akan berbeda dengan mesin/komputer. Logika kerja mesin/komputer diwakili oleh dua keadaan ”Benar” atau ”salah”. Ada yang mengatakan off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Di dalam sistem bilangan hal ini dinamakan sistem binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai.

Panjangnya bilangan biner dalam merepresentasikan sebuah nilai yang besar, tentu akan menyulitkan, baik dalam penulisan maupun pengingatan. Untuk menyederhankanya maka digunakan sistem bilangan octal dan sistem bilangan hexadesimal.

Lebih jauh tentang sistem bilangan dapat didownload di :